Simple Static Routing
Topologi 1
Topologi yang paling sederhana. Router A dan Router B direct connect / terhubung langsung via ethernet. Maka pengaturan routing yang perlu ditambahkan sebagai berikut
Penambahan routing di Router A
Penambahan routing di Router B
Cukup mudah bukan??
Sekarang bagaimana kalau router A dan router B tidak bisa direct connect, mungkin harus melewati perangkat lain, misalnya link wireless, atau mungkin tunnel / VPN?.
Contoh berikutnya yaitu topologi 2.
Topologi 2
Disini Router A dan Router B supaya bisa berkomunikasi harus melewati perangkat lain yang melakukan BRIDGING. Pada umumnya, perangkat-perangkat router / wireless bisa melakukan fungsi bridging. Ciri paling mudah mengenali perangkat yang dilewati (dalam contoh ini perangkat wireless) apakah melakukan bridging atau tidak adalah IP Router A, IP wireless router/perangkat lain dan IP Router B memiliki IP segment yang sama (10.10.10.x/24)
Karena Router A dan Router B memiliki IP segment yang sama, maka metode routingnya sama dengan contoh topologi 1. Tinggal disesuaikan IPnya
Penambahan routing di Router A
Penambahan routing di Router B
Dari kedua contoh topologi diatas, mungkin masih terlalu sederhana. Mari kita ulas untuk topologi yang sedikit lebih kompleks.
Topologi 3.
Topologi 3 ini mirip dengan contoh topologi sebelumnya (topologi 2), tetapi untuk topologi 3 ini, perangkat yang menghubungkan antara Router A dan Router B juga menggunakan metode ROUTING. Apakah anda melihat perbedaannya??
Benar sekali, antara router A, wireless Router, dan router B menggunakan IP segment yang berbeda.
Apakah sudah mulai ada bayangan di router mana kita harus membuat membuat tabel routingnya? Jawabannya adalah di keempat router tersebut.
Capture dari tabel routing keempat router tersebut sebagai berikut :
Di sisi Router Indoor A :
Penambahan routing di Router indoor A pertama
Penambahan routing di Router indoor A kedua
Penambahan routing di Router indoor A ketiga
Di sisi Wireless Router A :
Penambahan routing di Wireless Router A pertama
Penambahan routing di Wireless Router A kedua
Penambahan routing di wireless Router A ketiga
Di sisi Wireless Router B :
Penambahan routing di wireless Router B pertama
Penambahan routing di wireless Router B kedua
Penambahan routing di wireless Router B ketiga
Di sisi Router Indoor B :
Penambahan routing di Router indoor B pertama
Penambahan routing di Router indoor B kedua
Penambahan routing di Router indoor B ketiga
Penambahan routing di Router A
Penambahan routing di Router B
Penambahan routing di Router A
Penambahan routing di Router B
Penambahan routing di Router indoor A kedua
Penambahan routing di Router indoor A ketiga
Penambahan routing di Wireless Router A pertama
Penambahan routing di Wireless Router A kedua
Penambahan routing di wireless Router A ketiga
Di sisi Wireless Router B :
Penambahan routing di wireless Router B pertama Penambahan routing di wireless Router B kedua
Penambahan routing di wireless Router B ketiga
Penambahan routing di Router indoor B pertama
Penambahan routing di Router indoor B kedua
Penambahan routing di Router indoor B ketiga
Dynamic Routing
Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum adalah agar mahasiswa dapat :
-Mahasiswa mampu menganalisa bagaimana cara kerja dynamic routing pada router mikrotik
-Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi routing dynamic pada router mikrotik.
-Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara routing dynamic RIP dan OSPF.
-Mahasiswa mampu menganalisa bagaimana cara kerja dynamic routing pada router mikrotik
-Mahasiswa dapat melakukan konfigurasi routing dynamic pada router mikrotik.
-Mahasiswa dapat menjelaskan perbedaan antara routing dynamic RIP dan OSPF.
Topologi Jaringan
Dasar Teori
Dinamik routing adalah sebuah teknik routing dimana jalur koneksi ditentukan otomatis oleh perangkat router itu sendiri. Dimana pada static routing jalur koneksi atau alur data di tentukan oleh admistrator jaringan sedangkan pada dinamik routing administrator hanya memasukkan network ( jaringan ) mana yang terhubung pada router tersebut.
Pada dinamik routing terdapat banyak protokol konfigurasinya, dimana pada percobaan ini dilakukan konfigurasi menggunakan dua buah protokol dinamik routing yaitu OSPF dan RIP.
OSPF adalah suatu protokol pada dynamic routing yang mampu mengatur konfigurasi routing dimana OSPF dapat mengikuti perubahan jaringan dalam skala kecil maupun skala besar.Dimana pada ospf masing masing router akan mencari jalan tercepat atau terpendek untuk mencapai network tujuan. Kebanyakan OSPF digunakan untuk memanajemen jaringan dalam skala besar.
RIP adalah sebuah protokol dyanamic routing yang menggunakan sebuah algoritman bernama Distance Vector dimana maksudnya adalah setiap router akan memberikan informasi tabel jaringan ( informasi jaringan yang di tangani router) secara kontinyu setiap waktu tertentu terhadap router-router tetangganya.
Langkah Percobaan
- Hubungkan PC dengan Router yang akan kita konfigurasi dengan menggunakan kabel UTP
- Lakukan Konfigurasi IP pada PC yang kita gunakan dengan memasukkan alamat ipnya adalah 192.168.11.254/24 dan gatewaynya arahkan ke IP Router Mikrotik dimana saya akan menggunakan IP 192.168.11.1/24 sebagai ipnya.
- Matikan Firewall pada PC
- Buka winbox dan lanjutkan dengan mengkonfigurasi IP pada mikrotik, Gunakan Eth2 sebagai Interface yang akan ber-interaksi langsung dengan PC Client.
- Setelah melakukan konfigurasi IP untuk PC Client, lanjutkan dengan memasangkan IP ke interface Eth3 yang akan terhubung langsung dengan router tetangga. Gunakan IP 200.200.200.2/24.
- Setelah melakukan konfigurasi IP selanjutnya adalah melakukan konfigurasi Dinamik routing dengan menggunakan protokol OSPF.
Langkah Routing Ospf
- Untuk melakukan konfigurasi OSPF adalah dengan masuk ke menu OSPF yang terdapat pada Routing – Ospf. Maka akan tampil display seperti dibawah ini
- Untuk melakukan konfigurasi pada OSPF adalah dengan memasukkan 2 network tetangga, dimana networknya adalah 192.168.11.0/24 dan 200.200.200.0/24 maka masukkan kedua buah network tersebut. Klik pada tab network lalu klik icon “+” masukkan kedua network tersebut.
- Tunggu beberapa saat, maka Router akan mengupdate Routing secara otomatis. Lakukan juga hal tersebut pada Router Kedua agar router sama sama meng-update Routing Tablenya.
- Coba lakukan Ping Antara PC 1 dan PC 2 Jika berhasil maka anda telah berhasil melakukan routing menggunakan protokol OSPF
Langkah Routing RIP
- Untuk melakukan Routing menggunakan Protokol RIP masuk pada menu RIP di Routing – RIP.
- Masukkan Interface yang akan kita gunakan untuk melakukan Dynamic Routing pilih saja ALL agar semua interface masuk kedalam list routing RIP.
- Lalu masukkan network yang akan kita hubungkan menggunakan Routing RIP, masuk ke tab network,lakukan penambahan network dengan cara klik pada ikon “+” pada tab network dilanjutkan dengan memasukkan dua network yang ingin kita hubungkan.
- Lakukan konfigurasi yang sama pada router 2. Tunggu beberapa saat maka router akan melakukan update routing table. Lakukan PING antar PC client, jika berhasil maka anda terlah berhasil melakukan Dynamic Routing Menggunakan Router Mikrotik.
- Percobaan selesai.
Hasil
Kedua pc dapat melakukan ping, yang berarti kedua pc telah tersambung satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar